Impian dan Pesan Terakhir Uskup Surabaya Sebelum Meninggal Dunia
Sebelum berpulang, Uskup Sutikno meninggalkan pesan-pesan yang mewakili perhatiannya terhadap para anak asuh dan pengembangan rohani.
Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya, Agustinus Tri Budi Utomo, mengungkapkan, "Beliau adalah sosok yang sangat peduli dengan anak asuhnya. Dia tidak hanya mendidik mereka secara pendidikan, tetapi juga mengatasi kecemasan terhadap nasib mereka."
Budi mengingatkan tentang impian yang Uskup Sutikno bagikan terkait Institut Theologi di UWM Surabaya dan rencana pembinaan rohani yang berbasis keluarga.
"Institut Theologi dan tempat retret berbasis keluarga adalah impian beliau," lanjut Budi.
"Dia memvisualisasikan setiap keluarga memiliki cottage untuk pembinaan rohani, namun rencana mulia ini belum sempat terwujud sepenuhnya."
Kematian Bapa Uskup Sutikno meninggalkan kekosongan di tahta keuskupan Surabaya.
"Dalam keadaan tahta kosong, Dewan Konsultores akan mengambil alih kepemimpinan sampai pengumuman Uskup pengganti," ungkap Pastor Budi.
Periode peralihan ini akan menjadi saat bersejarah dalam Keuskupan Surabaya.
Sebelum berpulang, Bapa Uskup Sutikno menjalani perawatan intensif di ICU, namun kondisinya terus memburuk. Pukul 10.29 WIB, setelah doa-doa dari para rohaniwan dan suster, Bapa Uskup Sutikno berpulang.
Kehilangan ini menjadi momen yang mendalam bagi Umat Katolik Surabaya, dan mereka menanti pengumuman Uskup pengganti yang akan menjadi penerus perjalanan rohani di Keuskupan Surabaya.
Posting Komentar