Harapan dan Dukungan untuk Orang Tua: Kisah St. Monika yang Menginspirasi
Katolik Terkini - Ratusan
ribu orang muda berkumpul di jalan-jalan Lisbon, Portugal, pada awal Agustus
untuk Hari Pemuda Sedunia 2023. Seperti dilansir dari Catholic News Agency (CNA), mereka beribadah, berdoa, dan merayakan
iman mereka dengan penuh semangat.
Namun, di balik kesuksesan
acara tersebut, ada kelompok orang yang merasa sedih karena anak-anak atau
cucu-cucu mereka tidak memiliki iman yang sama seperti para peserta muda World Youth Day (WYD). Fenomena ini
mencerminkan masalah yang sedang melanda banyak komunitas Katolik di seluruh
dunia, di mana semakin banyak orang muda yang meninggalkan Gereja.
Tantangan Kehilangan Iman
Tantangan ini tidak hanya dialami
oleh orang tua, tetapi juga oleh kakek nenek yang merasa kehilangan ketika
generasi muda dalam keluarga mereka meninggalkan iman Katolik.
Namun, ada satu figur yang
memberikan inspirasi dan harapan bagi mereka dalam menghadapi situasi yang
sulit ini, yaitu St. Monika.
St. Monika: Ibu Pembawa Harapan
St. Monika, ibu dari St.
Agustinus, adalah contoh nyata ketekunan dalam berdoa dan berharap. Suaminya
yang bukan Katolik tidak mengizinkan Agustinus dibaptis sebagai seorang anak,
dan Agustinus sendiri meninggalkan Gereja selama 17 tahun.
Meskipun begitu, Monika
tidak pernah berhenti berdoa dan berharap atas pertobatan putranya. Dan
akhirnya, hanya beberapa bulan sebelum kematian Monika, Agustinus kembali ke
Gereja. Kisah ini memperlihatkan bahwa bahkan dalam situasi yang paling sulit,
kekuatan doa dan harapan dapat membawa perubahan yang luar biasa.
Buku " What Would Monica Do?"
Dalam usaha untuk memberikan
dukungan kepada orang tua yang berduka karena anak atau cucu mereka
meninggalkan Gereja, dua penulis, Patti Maguire Armstrong dan Roxane Beauclair
Salonen, menerbitkan buku yang berjudul " What Would Monica Do?"
Buku ini telah meraih tempat
pertama dalam kategori Kehidupan Keluarga dan Kehidupan Paroki di Penghargaan
Buku Asosiasi Media Katolik 2023. Buku ini memberikan panduan, saran praktis,
dan doa-doa untuk mengatasi kesulitan ini berdasarkan refleksi mereka tentang
kehidupan St. Monika.
Inspirasi dari St. Monika
Armstrong dan Salonen
berusaha memberikan harapan dan solidaritas kepada orangtua yang berduka.
Mereka melihat St. Monika sebagai teman dan inspirasi bagi mereka yang
menghadapi situasi serupa.
Kehidupan Monika yang mirip
dengan zaman kita, di mana Kristen baru mulai tumbuh dan paganisme masih memiliki
pengaruh, membuatnya sangat relevan.
Saran untuk Orang Tua
Buku ini juga memberikan
saran-saran praktis bagi orang tua yang mengalami kehilangan iman anak-anak
mereka. Beberapa saran yang disampaikan adalah:
·
Menyerahkan Diri dan
Anak-anak kepada Tuhan: Buku ini mencakup banyak alat, seperti Alkitab dan
kisah para santo, untuk membantu orang tua merasa lebih berdaya dan tidak
sendirian dalam perjuangan mereka.
· Izinkan Diri Merasa Berduka: Orang tua perlu merasakan dan mengakui perasaan kehilangan yang mereka alami, tetapi mereka juga perlu meletakkan harapan mereka dalam tangan Tuhan.
· Terbuka untuk Pertumbuhan dan Transformasi: Orang tua perlu terbuka untuk perubahan dalam diri mereka sendiri. Dalam proses ini, Tuhan dapat mengubah hati mereka dan membantu mereka melihat bahwa bukan mereka yang ditolak, melainkan anak-anak mereka yang memiliki kehendak bebas.
· Mencintai dengan Tulus: Orang tua perlu tetap mencintai anak-anak mereka dengan tulus sambil menunggu dan berdoa agar mereka kembali.
· Mengambil Perspektif Kekal: Orang tua harus melihat situasi ini dari perspektif kekal, tanpa menetapkan batas waktu bagi Tuhan untuk bekerja dalam hidup anak-anak mereka.
Kesimpulan
Dalam menghadapi tantangan
kehilangan iman anak, orang tua dan kakek-nenek dapat menemukan inspirasi dan
harapan dalam kisah St. Monika. Dukungan dari komunitas, doa, dan kepercayaan
kepada Tuhan adalah kunci untuk mengatasi situasi ini.
Selain itu, buku " What
Would Monica Do?" memberikan panduan yang berharga bagi mereka yang
berjuang dengan masalah ini, mengajarkan mereka cara untuk memahami, menerima,
dan tetap mencintai anak-anak mereka dengan tulus.
Dengan bantuan dari Tuhan, Bunda Maria, dan para orang kudus, mereka dapat membawa cahaya ke dalam kehidupan orang yang mereka cintai yang mungkin tampak jauh dari iman.
Baca juga :
- Mau Mendapatkan Pasangan Hidup yang Baik? Coba doa yang kuatini?
- Misteri Nama Maria: Makna dan Gelar dalam Tradisi Kristen
- Kesetaraan dalam Perspektif Alkitab: Apakah Tuhan ituFeminis?
Posting Komentar