Dipanggil Menjadi Berkat: Kisah Inspiratif Keluarga Katolik yang Hidup dalam Pelayanan Gereja
Sumber foto dari Ibu Yustin dan Pak Triya |
Oleh : Albertus Dino
Katolik Terkini - Yustina Suhartini dan Benedictus Triya Wasana adalah pasangan suami istri yang telah hidup dalam ikatan pernikahan sejak tanggal 5 Maret 2004. Sebagai keluarga Katolik, mereka memiliki semangat yang kuat untuk memberikan diri mereka dalam pelayanan di Gereja dan menjalani hidup dengan semangat "Dipanggil menjadi Berkat".
Yustina
Suhartini dan Benedictus Triya Wasana, yang akrab dipanggil sebagai Ibu Yustin
dan Pak Triya oleh sahabat dan kenalan mereka, menyadari bahwa Tuhan selalu
memberkati kehidupan keluarga mereka. Mereka merasakan bahwa hidup sebagai
berkat adalah panggilan hidup yang menjadi dasar dari semua aktivitas dan
pelayanan yang mereka lakukan di Gereja.
Salah
satu ayat Alkitab yang menjadi inspirasi dan penguat semangat mereka dalam
pelayanan adalah mazmur 67 yang mengatakan, "Karena kami sudah senantiasa
memohon berkat, maka tiba waktunya kami menjadi Berkat." Mereka juga
mengutip perikop dari 1 Yohanes 4:7-8 yang menyatakan bahwa Allah adalah kasih.
Dua perikop tersebut menjadi kekuatan bagi mereka dalam melaksanakan pelayanan
Gereja.
Pelayanan dan Keterlibatan di Gereja
Sejak
awal pernikahan mereka, Ibu Yustina dan Pak Triya telah memberikan diri mereka
untuk melayani di Gereja. Awalnya, mereka terlibat dalam pelayanan di paroki
Galaxy Gereja St. Bartholomeus, terutama di seksi pewartaan, dari tahun 2005
hingga 2011.
Pada
tahun 2011, keluarga ini pindah ke wilayah Tebet dan terlibat dalam pelayanan
pewartaan di Gereja St. Fransiskus Asisi, paroki Tebet. Ibu Yustina dan Pak Triya
menjadi bagian dari pelayanan SKK (KPP), yang kemudian disebut MRT hingga saat
ini.
Dalam
rentang waktu 2014 hingga 2021, Pak Triya menjabat sebagai prodiakon lalu
kemudian diangkat menjadi koordinator prodiakon. Bersamaan dengan itu, pak
Triya juga sebagai wakil ketua seksi pendidikan. Sementara itu, Ibu Yustin
aktif membantu di bidang pendidikan sebagai koordinator seksi pewartaan sejak
tahun 2016 hingga nanti 2024.
Pendidikan Anak
Dalam
mendidik anak-anak mereka, Ibu Yustina dan Pak Triya berfokus pada nilai-nilai
Kristiani. Mereka mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kehidupan doa yang
tertata dengan baik serta sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai
Kristiani. Selain itu, mereka juga mendorong anak-anak untuk terlibat dalam
pelayanan Gereja.
Bagi
keluarga ini, pendidikan anak memiliki peran penting dalam membentuk karakter
mereka. Pendidikan Kristen di rumah menjadi dasar pembentukan karakter
anak-anak mereka. Keluarga ini juga mengajak anak-anak mereka untuk aktif
terlibat dalam kegiatan Gereja, karena mereka menyadari bahwa Allah sudah
selalu mengasihi mereka, maka mereka juga menjawab Kasih Allah dengan
memberikan diri bagi pelayanan di Gereja.
Ritual Keluarga
Keluarga
ini memiliki beberapa kebiasaan yang dilakukan bersama sebagai bentuk
pendalaman iman dan pengenalan akan nilai-nilai Kristiani. Beberapa kebiasaan
tersebut adalah sebagai berikut:
Misa Mingguan
Ekaristi
merupakan nafas hidup bagi keluarga ini. Oleh karena itu, mereka selalu
menghadiri Misa pertama setiap hari Minggu pukul 07.00 WIB. Mereka mengikuti
misa pertama karena setelah itu mereka akan terlibat dalam beberapa pelayanan
Gereja. Ibu Yustina dan Pak Triya terlibat sebagai pengajar di kelas katekumen,
sedangkan anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan Anak-anak BIA, BIR, dan PPA.
Menerima Sakramen Tobat
Keluarga
ini memiliki kebiasaan menerima sakramen Tobat satu kali dalam sebulan. Jadwal
untuk sakramen ini ditentukan oleh putra kedua mereka yang bernama Deo.
Anak-anak mereka aktif dalam berbagai kegiatan gerejawi dan memiliki pemahaman
yang kuat tentang pentingnya kehidupan beriman.
Doa Malam Bersama
Keluarga
ini juga memiliki kebiasaan melakukan doa malam bersama setiap hari. Doa-doa
dipimpin secara bergantian oleh anggota keluarga. Selain doa sebelum dan
sesudah makan, momen makan malam bersama juga dimanfaatkan sebagai kesempatan
untuk berbagi pengalaman dan melakukan evaluasi diri.
Pelayanan bagi Pasangan Katolik
Selama
20 tahun pernikahan mereka, keluarga ini telah melayani banyak orang, khususnya
pasangan muda yang ingin menikah secara Katolik. Mereka sering dihubungi oleh
pasangan-pasangan tersebut dan memberikan pendampingan melalui media seperti
WhatsApp atau telepon, terutama dalam masa pandemi ini. Ibu Yustina dan Pak Triya
membantu mengingatkan pasangan-pasangan tersebut tentang pentingnya hidup
menggereja sebagai suami dan istri, serta tanggung jawab sakramen baptis
terhadap anak-anak yang dipercayakan oleh Allah kepada mereka.
Kesimpulan
Keluarga
Yustina Suhartini dan Benedictus Triya Wasana merupakan keluarga Katolik yang
memberikan diri seutuhnya dalam pelayanan di Gereja. Semangat "Dipanggil
menjadi Berkat" menjadi dasar kehidupan mereka. Mereka terlibat dalam berbagai
pelayanan Gereja. Semangat pelayanan tersebut dibagikan juga kepada anak-anak
mereka, dengan mengajak anak-anak mereka untuk aktif terlibat dalam pelayanan
Gereja. Keluarga ini juga memiliki kebiasaan baik seperti menghadiri Misa Mingguan,
menerima sakramen Tobat, dan melakukan doa malam bersama.
Selain
itu juga, mereka melayani pasangan-pasangan Katolik yang ingin menikah dan
memberikan pendampingan kepada mereka. Melalui pelayanan dan kehidupan mereka
yang dipenuhi dengan cinta kasih, keluarga ini menjadi berkat bagi Gereja dan
komunitas sekitarnya.
Yustina
Suhartini dan Benedictus Triya Wasana mengakui bahwa mereka telah menerima
kasih Allah secara cuma-cuma. Mereka merasakan bahwa tangan dan kaki Yesus yang
terpaku di kayu salib mendorong mereka untuk bergerak, dan hati-Nya yang
tertombak menjadi inspirasi bagi hati mereka untuk terus menerus melanjutkan
karya pelayanan Gereja.
Dalam
perjalanan hidup mereka, keluarga ini telah dipenuhi dengan sukacita. Mereka
meyakini bahwa tidak ada kesulitan atau kendala yang tidak dapat mereka hadapi
dengan dukungan iman dan kasih Allah. Anak-anak mereka juga turut terlibat
dalam kegiatan gerejawi dan memahami betapa pentingnya hidup dalam kebersamaan
dengan Gereja.
Yustina
Suhartini dan Benedictus Triya Wasana adalah contoh keluarga Katolik yang
memberikan diri mereka sepenuhnya untuk pelayanan di Gereja. Dengan semangat
"Dipanggil menjadi Berkat," mereka hidup dengan mengutamakan
nilai-nilai Kristiani dan mengajarkan hal yang sama kepada anak-anak mereka. Melalui
pelayanan dan pengabdian, mereka berharap dapat menjadi berkat bagi orang-orang
di sekitar mereka, serta menjadi teladan bagi keluarga lain yang ingin hidup
dalam iman dan pelayanan Gereja.
Posting Komentar