Cerpen: Sosok Maria sebagai Kunci Kehadiran Mukjizat di Pernikahan Kana
Katolik Terkini -
Pada sebuah pagi yang cerah di sebuah kota kecil di Galilea, seorang perempuan
muda bernama Maria bersiap-siap untuk sebuah pernikahan yang akan diadakan di
Kana. Maria adalah seorang yang rendah hati, setia kepada Tuhan, dan penuh
kasih sayang. Dia telah mendengar berita tentang pernikahan ini dan merasa
diundang untuk membantu dalam acara ini.
Pernikahan itu sendiri
adalah momen yang penuh sukacita bagi pasangan muda itu, tetapi ada satu
masalah besar: persediaan anggur mereka telah habis. Ini adalah saat yang sulit
bagi keluarga pengantin, karena anggur adalah simbol penting dalam upacara
pernikahan mereka. Mereka merasa sangat malu karena mereka tidak dapat
menyediakan anggur untuk tamu-tamu mereka.
Maria yang bijaksana melihat
masalah ini dan merasa simpati terhadap keluarga itu. Dia tahu bahwa anaknya,
Yesus, memiliki kekuatan luar biasa dan dapat melakukan mukjizat. Meskipun
Yesus belum memulai pelayanan-Nya secara terbuka, Maria memiliki keyakinan
bahwa saatnya telah tiba.
Dalam pernikahan tersebut,
Maria mendekati Yesus dengan penuh keyakinan. Dia tahu bahwa Yesus adalah Putra
Allah yang ilahi dan memiliki kuasa untuk melakukan sesuatu yang luar biasa.
Namun, ketika Maria mengungkapkan masalah ini, Yesus merespon dengan kata-kata
yang mungkin membuat banyak orang merasa heran, "Hai perempuan, apakah
urusan-Ku dengan engkau? Waktuku belum tiba."
Tetapi Maria tidak
terguncang oleh kata-kata ini. Dia tahu bahwa putranya adalah Anak Allah dan
bahwa Dia memiliki rencana yang besar. Dengan tegas, Maria berbicara kepada
pelayan-pelayan pernikahan, "Apa yang dikatakan kepadamu,
lakukanlah." Dia mempercayai sepenuhnya bahwa Yesus akan mengatasi masalah
ini.
Dan seperti yang diharapkan,
Yesus melakukan mukjizat. Dia mengubah air menjadi anggur yang sangat baik,
menyelamatkan kehormatan keluarga pengantin, dan membuat semua orang dalam
pernikahan itu tercengang oleh kuasa-Nya.
Tindakan Maria ini
mencerminkan kesetiaannya kepada Allah dan kepercayaannya pada rencana
keselamatan-Nya. Dia adalah perempuan yang mengikuti kehendak Allah dalam
segala hal, bahkan dalam saat-saat yang mungkin tampak sulit. Dalam peristiwa
di Kana ini, Maria tidak hanya berperan sebagai ibu Yesus, tetapi juga sebagai
seorang perempuan yang patuh kepada Allah.
Kisah ini mengajarkan kepada
kita tentang pentingnya memiliki iman dan keyakinan dalam rencana Allah, bahkan
ketika segalanya tampak sulit. Maria adalah teladan sempurna tentang bagaimana
kita harus mengikuti kehendak Allah dalam hidup kita dan bagaimana iman yang
kuat dapat menghasilkan mukjizat dalam hidup kita.
Posting Komentar